PERANGKAT PEMBELAJARAN
MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH
LAPORAN LABA-RUGI DAN INFORMASI YANG BERUBUNGAN
DISUSUN OLEH :
FITRIA JAYANTI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan Rahmat serta karunia-nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Laba Rugi Dan Informasi Yang Berhubungan” yang merupakan tugas kelompok dari Akuntansi Keuangan Menengah ini tepat pada waktunya.
Kami berharap makalah ini bisa di mengerti dan bermanfaat untuk kita semua. Meskipun kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak selalu kami harapkan demi untuk kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami buat, bila ada kata yang salah kami mohon maaf.
Pekanbaru,13 Agustus 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
.......................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................... ii
I. PENDAHULUAN
............................................................ 1
1.1 Latar
Belakang ............................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah ........................................................... 1
1.3 Tujuan
Penulisan ............................................................. 1
II. PEMBAHASAN
............................................................. 2
2.1 Laporan
laba-rugi ........................................................... 2
2.2 Format
laporan laba rugi .................................................
3
2.3 Laporan
pos-pos tidak biasa .......................................... 4
2.4 Masalah
pelaporan khusus .............................................. 4
2.5 Contoh
laporan laba-rugi ................................................ 8
III. PENUTUP .................................................................... 9
3.1 Kesimpulan
.................................................................... 9
3.2 Saran ............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Komunitas bisnis dan investasi memanfaatkan laporan laba rugi dalam penentuan baik profitabilitas, nilai investasi, maupun kelayakan kredit. Laporan ini merupakan penyedia informasi yang kemudian diperlukan para investor muapun oleh kreditor dalam membantu menentukan prediksi baik jumlah, penetapan waktu, maupun ketidakpastian arus kas di masa yang akan datang.
Metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan dapat memengaruhi jumlah labanya Metode akuntansi yang digunakan perusahaan jelas akan mempengaruhi laba yang dihasilkan. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan Di dalam akuntansi, banyak terdapat estimasi sehingga laba yang ada lebih bersifat relatif.
SEC telah mengungkapkan kekhawatirannya bahwa motivasi untuk memenuhi target laba bisa membuat perusahaan mengabaikan praktek bisnis yang baik. Akibatnya, kualitas laba dan kualitas pelaporan keuangan menjadi menurun. Karenanya SEC mulai mengambil tindakan tegas untuk mencegah adanya praktek pengelolaan laba. Pengelolaan laba yaitu perencanaan waktu pendapatan, beban, keuntungn, dan kerugian untuk mengurangi gejolak laba.
1. Apa yang dimaksud laporan laba/rugi ?
2. Bagaimana format laporan laba-rugi?
3. Apa saja pelaporan pos-pos yang tidak biasa?
4. Apa saja masalah pelaporan khusunya?
5. Bagiamana contoh laporan laba-rugi ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1. untuk mengetahui apa yang dimaksud laporan dengan laba/rugi;
2. untuk mengetahui bagaimana format laporan laba-rugi;
3. untuk mengetahui apa saja pelaporan pos-pos yang tidak biasa;
4. untuk mengetahui apa saja masalah pelaporan khususnya.
5. untuk mengetahui bagaimana contoh laporan laba-rugi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LAPORAN
LABA-RUGI
Laporan laba-rugi (statement of income) adalah laporan
yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu.
2.1.1 Kegunaan
laporan laba-Rugi
a)
Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan Dengan
melakukan kajian terhadap pendapatan dan beban yang dimiliki oleh perusahaan,
maka pengguna informasi dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan dapat
membandingkannya dengan perusahaan pesaingnya.
b)
Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa
depan Informasi keuangan perusahaan di masa lalu dapat dijadikan dasar dalam
melaukan prediksi kinerja dari perusahaan tersebut di masa depan. Meskipun
prediksi tersebut bisa juga mengalami kesalahan.
c)
Membantu menilai resiko atau ketidakpastiaan
pencapaian arus kas masa depan. Informasi mengenai kondisi berbagai komponen
laba seperti pendapatan, beban, dan kerugian memperlihatkan hubungan di antara
komponen-komponen tersebut dan dapat digunakan untuk melakukan penilaian
terhadap risiko gagalnya perusahaan dalam meraih suatu tingkat arus kas di masa
yang akan datang.
2.1.2 Keterbatasan
Laporan Laba-Rugi
a) Pos-pos yang
tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba-rugi
b)
Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi
c) Pengukuran
laba yang melibatkan pertimbangan
2.1.3 Kualitas
Laba
Perusahaan memiliki dorongan
mengelola laba untuk memenuhi atau mengungguli Wall Street agar harga pasar
saham meningkat,dan nilai opsi meningkat. Dengan kata lain, perusahaan memiliki
dorongan untuk mengelola laba guna memiliki target laba atau membuat laba
terlihat kurang beresiko.
Pengelolaan laba adalah (earnings management)
adalah perencanaan waktu dan pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian untuk
mengurangi gejolak laba. Dalam sebagian besar kasus, pengelolaan laba digunakan
untuk menaikkan laba tahun berjalan sehingga menurunkan laba tahun-tahun
berikutnya. Pengelolaan laba seperti itu dapat membawa dampak negatif tehadap kualita
laba (quality of earnings). Jika hal itu mendistorsi informasi yang
terdapat dalam laporan laba-rugi sedemikian rupa sehingga mengurangi manfaatnya
untuk tujuan peramalan laba dan arus kas masa depan.
2.2 FORMAT
LAPORAN LABA-RUGI
2.2.1
Unsur Unsur Laporan Laba-Rugi
a.
Pendapatan
Aliran masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam
aktiva entitas atau pelunasan kewajibannya, yang ditimbulkan oleh pengiriman
atau produksi barang, penyediaan jasa, yang merupakan bagian dari operasi utama
perusahaan.
b.
Beban
Aliran
keluar aktiva atau penurunan lainnya dalam aktiva sebuah entitas atau
penambahan kewajibannya, yang ditimbulkan oleh pengiriman dan produksi barang.
c.
Keuntungan
Kenaikan ekuitas perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil
kecuali pendapatan dan investasi pemilik.
d.
Kerugian
Penurunan ekuitas perusahaan dari transaksi sampingan atau isidentil
kecuali beban dan distribusi kepada pemilik.
2.2.2
Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung
Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung
hanya ada dua pengelompokan:yaitu pendapatan dan beban. Perusahaan menggunakan
laporan laba-rugi bentuk langsung dalam pelaporan keuangan karena bentuknya
yang sederhana. Keuntungan utama format langsung terletak pada kesederhanaan
penyajian dan tidak adanya implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan atau beban
lebih diprioritaskan dari yang lainnya.dengan demikian, format langsung
menghilangkan masalah klasifikasi yang muncul.
2.2.3
Laporan Laba-Rugi Bentuk Bertahap
Beberapa
pihak berpendapat bahwa pencantuman data pendapatan dan beban penting lainnya
membuat laporan laba-rugi menjadi lebih bermanfaat. Klasifikasi
Lanjutannya meliputi:
a) Pemisahan
aktifitas operasi dan non operasi perusahaan
b) Klasifikasi
beban menurut fungsi,seperti barang dagang atau manufactur,penjualaan dan
administrasi.
2.3 LAPORAN
POS-POS TIDAK BIASA
Pos-pos tidak biasa terbagi dalam enam kategori:
2.3.1
Operasi yang dihentikan
Salah satu
jenis paling umum dari pos-pos tidak biasa adalah operasi yang dihentikan.
Operasi yanf dihentikan terjadi apabila :
a)
Perusahaan menghilangkan : hasil usaha, dan aliran kas
dari komponen.
b)
Tidak ada keterlibatan berkelanjutan yang signifikan
dalam komponen tersebut.
2.3.2
Pos-pos luar biasa
Pos-pos luar
biasa didefinisikan sebagai pos-pos material yang jarang muncul, yang secara
signifikan berbeda dengan aktivitas bisnis utama perusahaan. Kriteria untuk
pos-pos luar biasa adalah bersifat tidak biasa dan kejarangan tejadinya.
2.3.3
Keuntungan dan kerugian yang tidak biasa
Pos-pos laporan keuangan yang jumlahnya material yang
tidak biasa atau jarang terjadi, tetapi tidak keduanya, harus
diungkapkan secara terpisah, tetapi disajikan diatas “ laba (rugi) sebelum pos
luar biasa”.
2.3.4
Perubahan perinsip akuntansi
Kriteria dari perubahan prinsip akuntansi yaitu
perubahan dari satu prinsip akuntansi yang umum ke lainnya. Contohnya adalah
perubahan dasar penetapan harga persediaan dari FIFO ke biaya rata-rata.
2.3.5
Perubahan estimasi
Kriteria dari perubahan estimasi yaitu koreksi dan
penyesuaian yang berulang serta normal. Contohnya adalah perubahan kemampuan
realisasi piutang dan persediaan, perubahan estimasi umur manfaat peralatan,
aktiva tak berwujud, perubahan estimasi kewajiban biaya garansi masa depan,
pajak penghasilan, dan pembayaran gaji.
2.3.6
Koreksi kesalahan
Kriteria dan koreksi kesalahan yaitu kesalahan, salah
menggunakan fakta-fakta. Contohnya adalah kesalahan dalam pelaporan pendapatan.
2.4 MASALAH
PELAPORAN KHUSUS
2.4.1
Alokasi pajak Intraperiode
Adalah alokasi dalam suatu periode .alokasi ini
mengaitkan beban pajak penghasilan dari periode fiskal dengan pos-pos khusus
yang meningkatkan jumlah provisi pajak.
2.4.2
Keuntungan Luar Biasa
Dalam menerapkan konsep alokasi pajak intraperiode,
asumsikan bahwa schindler Co. memilki laba sebelum pajak penghasilan dan pos
luar biasa sebesar $250.000 serta keuntungan luar biasa dari pengaprikan
properti $100.000 jika tarif pajak penghasilan sebesar 30%, maka informasi
berikut disajikan dalam laporan laba-rugi:
Laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa $250.000
pajak penghasilan 75.000
Laba sebelum pos luar biasa 175.000
Keuntungan luar biasa-pengaprikan propeti $100.000
Dikurangi:pajak penghasilan yang berlaku 30.000
70.000
Laba berih $
245.000
Pajak
penghasilan sebesar $75.000 ($250.000 x 30%)” yang berasal dari laba sebelum
pajak penghasilan dan pos luar biasa” ditetukan dari transaksi pendapatan dan
beban yang berhubungan dengan laba ini.
2.4.3
Kerugian Luar Biasa
Asumsikan bahwa schindler Co. memiliki laba sebelum
pajak penghasilan dan pos luar biasa sebesar $250.000 serta kerugian luar bias
akibat bencana sebesar $100.000 dengan mengasumsikan tarif pajak sebesar
30%,dalam kasus ini,kerugian menimbulkan manfaat pajak yang positif sebesar
$30.000,dan dengan demikian, dikurangkan dari kerugian awal sebesar $100.000.
Laba sebelum
pajak penghasilan dan pos luar biasa $250.000
Pajak
penghasilan 75.000
Laba sebelum
pos luar biasa 175.000
Pos luar
biasa_kerugian akibat bencana alam $100.000
Dikurangi:pengurangan
pajak penghasilan yang berlaku 30.000
70.000
Laba bersih $105.000
2.4.4
Laba persaham
Perhitungan laba persaham adalah laba laba bersih dikurangi
dividen saham preferen (laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa) di bagi
dengan rata2 tertimbang saham biasa yang beredar.
Laba Bersih - Dividen SahamPreferen = laba
persaham
Rata-rata tertimbang Saham Biasa yang beredar
2.4.5
Laporan laba Ditahan
Laba bersih akan menaikkan laba ditahan dan rugi
bersih akan menurunkan laba di tahan. Sementara itu, baik dividen tunai maupun
dividen saham akan menurunkan laba ditahan.
Informasi yang berhubungan dengan laba ditahan bisa
ditujukan dengan beberapa cara;
Syafira Co.
Laporan Laba ditahan
Untuk Tahun yang Berakhir
31 Desember 2008
Laba
ditahan,1 januari,seperti yang dilaporkan $1.050.000
Koreksi atas
penetapan yang terlalu rendah laba bersih pada
periode
sebelumnya(kesalahan persediaan $ 50.000
Laba
ditahan,1 januari,setelah disesuaikan $1.100.000
Ditambah
:laba bersih $ 360.000
$1.460.000
Dikurangi:Dividen
tunai $100.000
Dividen
saham
$200.000
$ 300.000
Laba
ditahan,31 Desember $1.160.000
2.4.6
Pembatasan Laba ditahan
Perusahaan seringkali membatasi laba ditahan sesuai
dengan persyaratan kontraktual, kebijakan dewan direksi, atau kebutuhan saat
ini. Dalam beberapa kasus, perusahaan memindahkan jumlah laba ditahan yang
dibatasi ke akun yang berjudul Laba ditahan yang Diapropriasi (approated
retained Earning).
2.4.7
Laba komprehensif
Perusahaan biasanya memasukkan semua
pendaptan,beban,serta keuntungan dan kerugian dalam laba yang diakui selama
periode berjalan.pos-pos ini akna diklasifikasikan dalam laporan laba-rugi
sehingga para pembaca laporan keuangnan dapat memahami dengan lebih baik
signifikansi dari berbagai komponen laba bersih.
Laba komprehensip meliputi semua perubahan ekuitas
selama suatu periode kecuali perubahan akibat investasi oleh pemilik dan
distribusi kepada pemilik.
2.4.8
Laba Gabungan Laba Komprehensif
Pendekatan kedua untuk melaporkan laba komprhensif (combined
Statement of comprehensive income) dalam pendekatan ini, laba bersih
tradisional adalah subtotal, sementara total laba komprehensif ditujukan
sebagai total akhir. laporan gabungan ini memiliki keunggulan karena tidak
perlu membuat laporan keuangan baru. akan tetapi, menyembunyikan laba bersih
sebagai subtotal dalam laporan merupakan salah satu kelemahan.
2.4.9
Laporan Ekuitas pemegang Saham
Pendekatan yang ketiga adlah melaporkan pos-pos laba
komprehensif lainnya dalam laporan ekuitas pemegang saham.laporan ini
melaporkan perubahan dalam setiap akun ekuitas pemegang saham.
Untuk mengilustrasikan penyajiannya, asumsikan
informasi yang sama untuk v Gill Inc.dan bahwa perusahaan ini memiliki saldo
akun ekuitas pemegang saham berikut pada awal tahun 2007: saham biasa,
$300.000, Laba Ditahan, $50.000, dan akumulasi laba Komprehensif lainnya
$60.000 tidak ada perubahan yang terjadi dalam akun saham biasa selama tahun
berjalan.
Sebagian perusahaan menggunakan pendekatan laporan
ekuitas pemegang saham untuk menyajikan informasi yang berhubungan dengan komponen
laba komprehensif lainnya.banyak perusahaan yang membuat laporan ekuitas
pemegang saham; mereka menambahkan kolom-kolom baru untuk menampilkan informasi
yang berkaitan dengan laba komprehensif tanpa biaya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi atau yang biasa
dikenal dengan (income statements) dalam Bahasa Inggris, merupakan suatu
laporan yang dapat mengukur tingkat keberhasilan operasi perusahaan dalam
periode kurun waktu tertentu. Komunitas bisnis dan investasi memanfaatkan
laporan laba rugi dalam penentuan baik profitabilitas, nilai investasi, maupun
kelayakan kredit. Laporan ini merupakan penyedia informasi yang kemudian
diperlukan para investor muapun oleh kreditor dalam membantu menentukan
prediksi baik jumlah, penetapan waktu, maupun ketidakpastian arus kas di masa
yang akan datang. Investor maupun kreditor dapat memanfaatkan informasi yang
terdapat di dalam laporan laba rugi untuk:
1.
Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan. Dengan
melakukan kajian terhadap pendapatan dan beban yang dimiliki oleh perusahaan,
maka pengguna informasi dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan dapat
membandingkannya dengan perusahaan pesaingnya.
2.
Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja di masa
depan. Informasi keuangan perusahaan di masa lalu dapat dijadikan dasar dalam
melaukan prediksi kinerja dari perusahaan tersebut di masa depan. Meskipun
prediksi tersebut bisa juga mengalami kesalahan.
3.
Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian
arus kas masa depan. Informasi mengenai kondisi berbagai komponen laba seperti
pendapatan, beban, dan kerugian memperlihatkan hubungan di antara
komponen-komponen tersebut dan dapat digunakan untuk melakukan penilaian
terhadap risiko gagalnya perusahaan dalam meraih suatu tingkat arus kas di masa
yang akan datang.
3.2 Saran
Pelaporan laba kotor menyediakan angka yang berguna
untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan memprediksi pendapatan di masa depan.
Jadi di perlukan laporan laba rugi yang akurat bagi pemegang saham.
DAFTAR PUSTAKA