Senin, 02 Oktober 2017

MAKALAH LAPORAN LABA RUGI DAN INFORMASI YANG BERHUBUNGAN



PERANGKAT PEMBELAJARAN
MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH

LAPORAN LABA-RUGI DAN INFORMASI YANG BERUBUNGAN

DISUSUN OLEH :
FITRIA JAYANTI


      PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUTANSI
      FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
      UNIVERSITAS ISLAM RIAU
      2017





KATA PENGANTAR
      
      Puji syukur kami ucapkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan Rahmat serta karunia-nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Laba Rugi Dan Informasi Yang Berhubungan” yang merupakan tugas kelompok dari Akuntansi Keuangan Menengah ini tepat pada waktunya.

      Kami berharap makalah ini bisa di mengerti dan bermanfaat untuk kita semua. Meskipun kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak selalu kami harapkan demi untuk kesempurnaan makalah ini.

      Demikianlah makalah ini kami buat, bila ada kata yang salah kami mohon maaf. 
     
   

   
Pekanbaru,13 Agustus 2017
      

      

      Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................  i
DAFTAR ISI .......................................................................  ii
I. PENDAHULUAN ............................................................  1
1.1 Latar Belakang ...............................................................  1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................  1
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................  1
II. PEMBAHASAN .............................................................  2
2.1 Laporan laba-rugi ...........................................................  2
2.2 Format laporan laba rugi  ................................................. 3
2.3 Laporan pos-pos tidak biasa ..........................................  4
2.4 Masalah pelaporan khusus ..............................................  4
2.5 Contoh laporan laba-rugi ................................................  8
III. PENUTUP ....................................................................  9
3.1 Kesimpulan ....................................................................  9
3.2 Saran .............................................................................  9
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
    Komunitas    bisnis   dan   investasi   memanfaatkan   laporan   laba   rugi   dalam   penentuan baik  profitabilitas, nilai investasi, maupun kelayakan kredit. Laporan ini merupakan  penyedia informasi  yang  kemudian diperlukan para  investor  muapun oleh  kreditor  dalam  membantu menentukan prediksi baik jumlah, penetapan waktu, maupun ketidakpastian arus kas di masa yang akan datang.
    Metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan dapat memengaruhi  jumlah labanya Metode akuntansi yang digunakan perusahaan jelas akan mempengaruhi laba yang dihasilkan. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan Di dalam akuntansi, banyak terdapat estimasi sehingga laba yang ada lebih bersifat relatif.
    SEC telah mengungkapkan kekhawatirannya bahwa motivasi untuk memenuhi target laba bisa membuat  perusahaan mengabaikan praktek  bisnis  yang   baik.  Akibatnya,  kualitas  laba  dan kualitas pelaporan keuangan menjadi menurun. Karenanya SEC mulai mengambil tindakan tegas untuk mencegah adanya praktek  pengelolaan laba. Pengelolaan laba yaitu perencanaan waktu pendapatan, beban, keuntungn, dan kerugian untuk mengurangi gejolak laba.
    
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud laporan laba/rugi ?
2. Bagaimana format laporan laba-rugi?
3. Apa saja pelaporan pos-pos yang tidak biasa?
4. Apa saja masalah pelaporan khusunya?
5. Bagiamana contoh laporan laba-rugi ?

1.3 Tujuan dan Manfaat
1. untuk mengetahui apa yang dimaksud laporan dengan laba/rugi;
2. untuk mengetahui bagaimana format laporan laba-rugi;
3. untuk mengetahui apa saja pelaporan pos-pos yang tidak biasa;
4. untuk mengetahui apa saja masalah pelaporan khususnya.
5. untuk mengetahui bagaimana contoh laporan laba-rugi



BAB II
PEMBAHASAN

2.1    LAPORAN LABA-RUGI
Laporan laba-rugi (statement of income) adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu.
2.1.1   Kegunaan laporan laba-Rugi
a)      Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan Dengan melakukan kajian terhadap pendapatan dan beban yang dimiliki oleh perusahaan, maka pengguna informasi dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan dapat membandingkannya dengan perusahaan pesaingnya.
b)      Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan Informasi keuangan perusahaan di masa lalu dapat dijadikan dasar dalam melaukan prediksi kinerja dari perusahaan tersebut di masa depan. Meskipun prediksi tersebut bisa juga mengalami kesalahan.
c)      Membantu menilai resiko atau ketidakpastiaan pencapaian arus kas masa depan. Informasi mengenai kondisi berbagai komponen laba seperti pendapatan, beban, dan kerugian memperlihatkan hubungan di antara komponen-komponen tersebut dan dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap risiko gagalnya perusahaan dalam meraih suatu tingkat arus kas di masa yang akan datang.
2.1.2   Keterbatasan Laporan Laba-Rugi
a)    Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba-rugi
b)   Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi
c)    Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan
2.1.3   Kualitas Laba
Perusahaan memiliki dorongan mengelola laba untuk memenuhi atau mengungguli Wall Street agar harga pasar saham meningkat,dan nilai opsi meningkat. Dengan kata lain, perusahaan memiliki dorongan untuk mengelola laba guna memiliki target laba atau membuat laba terlihat kurang beresiko.
Pengelolaan laba adalah (earnings management) adalah perencanaan waktu dan pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian untuk mengurangi gejolak laba. Dalam sebagian besar kasus, pengelolaan laba digunakan untuk menaikkan laba tahun berjalan sehingga menurunkan laba tahun-tahun berikutnya. Pengelolaan laba seperti itu dapat membawa dampak negatif tehadap kualita laba (quality of earnings). Jika hal itu mendistorsi informasi yang terdapat dalam laporan laba-rugi sedemikian rupa sehingga mengurangi manfaatnya untuk tujuan peramalan laba dan arus kas masa depan.

  2.2  FORMAT LAPORAN LABA-RUGI
2.2.1        Unsur Unsur Laporan Laba-Rugi
a.     Pendapatan
Aliran masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva entitas atau pelunasan kewajibannya, yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, yang merupakan bagian dari operasi utama perusahaan.
b.     Beban
Aliran keluar aktiva atau penurunan lainnya dalam aktiva sebuah entitas atau penambahan kewajibannya, yang ditimbulkan oleh pengiriman dan produksi barang.
c.     Keuntungan
Kenaikan ekuitas perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali pendapatan dan investasi pemilik.
d.     Kerugian
Penurunan ekuitas perusahaan dari transaksi sampingan atau isidentil kecuali beban dan distribusi kepada pemilik.
2.2.2        Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung
Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung hanya ada dua pengelompokan:yaitu pendapatan dan beban. Perusahaan menggunakan laporan laba-rugi bentuk langsung dalam pelaporan keuangan karena bentuknya yang sederhana. Keuntungan utama format langsung terletak pada kesederhanaan penyajian dan tidak adanya implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan atau beban lebih diprioritaskan dari yang lainnya.dengan demikian, format langsung menghilangkan masalah klasifikasi yang muncul.
2.2.3        Laporan Laba-Rugi Bentuk Bertahap
Beberapa pihak berpendapat bahwa pencantuman data pendapatan dan beban penting lainnya membuat laporan laba-rugi menjadi lebih bermanfaat. Klasifikasi Lanjutannya meliputi:
a)      Pemisahan aktifitas operasi dan non operasi perusahaan
b)      Klasifikasi beban menurut fungsi,seperti barang dagang atau manufactur,penjualaan dan administrasi.

2.3    LAPORAN POS-POS TIDAK BIASA
Pos-pos tidak biasa terbagi dalam enam kategori:
2.3.1        Operasi yang dihentikan
Salah satu jenis paling umum dari pos-pos tidak biasa adalah operasi yang dihentikan. Operasi yanf dihentikan terjadi apabila :
a)        Perusahaan menghilangkan : hasil usaha, dan aliran kas dari komponen.
b)        Tidak ada keterlibatan berkelanjutan yang signifikan dalam komponen tersebut.
2.3.2        Pos-pos luar biasa
Pos-pos luar biasa didefinisikan sebagai pos-pos material yang jarang muncul, yang secara signifikan berbeda dengan aktivitas bisnis utama perusahaan. Kriteria untuk pos-pos luar biasa adalah bersifat tidak biasa dan kejarangan tejadinya.
2.3.3        Keuntungan dan kerugian yang tidak biasa
Pos-pos laporan keuangan yang jumlahnya material yang tidak biasa atau jarang terjadi, tetapi tidak keduanya, harus diungkapkan secara terpisah, tetapi disajikan diatas “ laba (rugi) sebelum pos luar biasa”.
2.3.4        Perubahan perinsip akuntansi
Kriteria dari perubahan prinsip akuntansi yaitu perubahan dari satu prinsip akuntansi yang umum ke lainnya. Contohnya adalah perubahan dasar penetapan harga persediaan dari FIFO ke biaya rata-rata.
2.3.5        Perubahan estimasi
Kriteria dari perubahan estimasi yaitu koreksi dan penyesuaian yang berulang serta normal. Contohnya adalah perubahan kemampuan realisasi piutang dan persediaan, perubahan estimasi umur manfaat peralatan, aktiva tak berwujud, perubahan estimasi kewajiban biaya garansi masa depan, pajak penghasilan, dan pembayaran gaji.
2.3.6        Koreksi kesalahan
Kriteria dan koreksi kesalahan yaitu kesalahan, salah menggunakan fakta-fakta. Contohnya adalah kesalahan dalam pelaporan pendapatan.

2.4    MASALAH PELAPORAN KHUSUS
2.4.1        Alokasi pajak Intraperiode
Adalah alokasi dalam suatu periode .alokasi ini mengaitkan beban pajak penghasilan dari periode fiskal dengan pos-pos khusus yang meningkatkan jumlah provisi pajak.

2.4.2        Keuntungan Luar Biasa
Dalam menerapkan konsep alokasi pajak intraperiode, asumsikan bahwa schindler Co. memilki laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa sebesar $250.000 serta keuntungan luar biasa dari pengaprikan properti $100.000 jika tarif pajak penghasilan sebesar 30%, maka informasi berikut disajikan dalam laporan laba-rugi:
Laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa           $250.000
pajak penghasilan                                                                   75.000
Laba sebelum pos luar biasa                                                175.000
Keuntungan luar biasa-pengaprikan propeti    $100.000
Dikurangi:pajak penghasilan yang berlaku         30.000
70.000
Laba berih                                                                          $ 245.000
Pajak penghasilan sebesar $75.000 ($250.000 x 30%)” yang berasal dari laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa” ditetukan dari transaksi pendapatan dan beban yang berhubungan dengan laba ini.
2.4.3        Kerugian Luar Biasa
Asumsikan bahwa schindler Co. memiliki laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa sebesar $250.000 serta kerugian luar bias akibat bencana sebesar $100.000 dengan mengasumsikan tarif pajak sebesar 30%,dalam kasus ini,kerugian menimbulkan manfaat pajak yang positif sebesar $30.000,dan dengan demikian, dikurangkan dari kerugian awal sebesar $100.000.
Laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa           $250.000
Pajak penghasilan                                                                 75.000
Laba sebelum pos luar biasa                                                              175.000
Pos luar biasa_kerugian akibat bencana alam                      $100.000
Dikurangi:pengurangan pajak penghasilan yang berlaku       30.000
  70.000
Laba bersih                                                                                       $105.000
2.4.4        Laba persaham
Perhitungan laba persaham adalah laba laba bersih dikurangi dividen saham preferen (laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa) di bagi dengan rata2 tertimbang saham biasa yang beredar.
Laba Bersih - Dividen SahamPreferen = laba persaham
Rata-rata tertimbang Saham Biasa yang beredar
2.4.5        Laporan laba Ditahan
Laba bersih akan menaikkan laba ditahan dan rugi bersih akan menurunkan laba di tahan. Sementara itu, baik dividen tunai maupun dividen saham akan menurunkan laba ditahan.
Informasi yang berhubungan dengan laba ditahan bisa ditujukan dengan beberapa cara;
Syafira Co.
Laporan Laba ditahan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008

Laba ditahan,1 januari,seperti yang dilaporkan                                $1.050.000
Koreksi atas penetapan yang terlalu rendah laba bersih pada
periode sebelumnya(kesalahan persediaan                                           $ 50.000
Laba ditahan,1 januari,setelah disesuaikan                                       $1.100.000
Ditambah :laba bersih                                                                        $ 360.000
 $1.460.000

Dikurangi:Dividen tunai                            $100.000
Dividen saham                                           $200.000
$ 300.000

Laba ditahan,31 Desember                                                             $1.160.000
2.4.6        Pembatasan Laba ditahan
Perusahaan seringkali membatasi laba ditahan sesuai dengan persyaratan kontraktual, kebijakan dewan direksi, atau kebutuhan saat ini. Dalam beberapa kasus, perusahaan memindahkan jumlah laba ditahan yang dibatasi ke akun yang berjudul Laba ditahan yang Diapropriasi (approated retained Earning).
2.4.7        Laba komprehensif
Perusahaan biasanya memasukkan semua pendaptan,beban,serta keuntungan dan kerugian dalam laba yang diakui selama periode berjalan.pos-pos ini akna diklasifikasikan dalam laporan laba-rugi sehingga para pembaca laporan keuangnan dapat memahami dengan lebih baik signifikansi dari berbagai komponen laba bersih.
Laba komprehensip meliputi semua perubahan ekuitas selama suatu periode kecuali perubahan akibat investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik.
2.4.8        Laba Gabungan Laba Komprehensif
Pendekatan kedua untuk melaporkan laba komprhensif (combined Statement of comprehensive income) dalam pendekatan ini, laba bersih tradisional adalah subtotal, sementara total laba komprehensif ditujukan sebagai total akhir. laporan gabungan ini memiliki keunggulan karena tidak perlu membuat laporan keuangan baru. akan tetapi, menyembunyikan laba bersih sebagai subtotal dalam laporan merupakan salah satu kelemahan.
2.4.9        Laporan Ekuitas pemegang Saham
Pendekatan yang ketiga adlah melaporkan pos-pos laba komprehensif lainnya dalam laporan ekuitas pemegang saham.laporan ini melaporkan perubahan dalam setiap akun ekuitas pemegang saham.
Untuk mengilustrasikan penyajiannya, asumsikan informasi yang sama untuk v Gill Inc.dan bahwa perusahaan ini memiliki saldo akun ekuitas pemegang saham berikut pada awal tahun 2007: saham biasa, $300.000, Laba Ditahan, $50.000, dan akumulasi laba Komprehensif lainnya $60.000 tidak ada perubahan yang terjadi dalam akun saham biasa selama tahun berjalan.
Sebagian perusahaan menggunakan pendekatan laporan ekuitas pemegang saham untuk menyajikan informasi yang berhubungan dengan komponen laba komprehensif lainnya.banyak perusahaan yang membuat laporan ekuitas pemegang saham; mereka menambahkan kolom-kolom baru untuk menampilkan informasi yang berkaitan dengan laba komprehensif tanpa biaya.



 Contoh Laporan Laba Rugi






BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi atau yang biasa dikenal dengan (income statements) dalam Bahasa Inggris, merupakan suatu laporan yang dapat mengukur tingkat keberhasilan operasi perusahaan dalam periode kurun waktu tertentu. Komunitas bisnis dan investasi memanfaatkan laporan laba rugi dalam penentuan baik profitabilitas, nilai investasi, maupun kelayakan kredit. Laporan ini merupakan penyedia informasi yang kemudian diperlukan para investor muapun oleh kreditor dalam membantu menentukan prediksi baik jumlah, penetapan waktu, maupun ketidakpastian arus kas di masa yang akan datang. Investor maupun kreditor dapat memanfaatkan informasi yang terdapat di dalam laporan laba rugi untuk:
1.      Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan. Dengan melakukan kajian terhadap pendapatan dan beban yang dimiliki oleh perusahaan, maka pengguna informasi dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan dapat membandingkannya dengan perusahaan pesaingnya.
2.      Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja di masa depan. Informasi keuangan perusahaan di masa lalu dapat dijadikan dasar dalam melaukan prediksi kinerja dari perusahaan tersebut di masa depan. Meskipun prediksi tersebut bisa juga mengalami kesalahan.
3.      Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan. Informasi mengenai kondisi berbagai komponen laba seperti pendapatan, beban, dan kerugian memperlihatkan hubungan di antara komponen-komponen tersebut dan dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap risiko gagalnya perusahaan dalam meraih suatu tingkat arus kas di masa yang akan datang.

3.2  Saran
Pelaporan laba kotor menyediakan angka yang berguna untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan memprediksi pendapatan di masa depan. Jadi di perlukan laporan laba rugi yang akurat bagi pemegang saham.








DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/20096372/LAPORAN_LABA_RUGI_DAN_INFORMASI_YANG_BERHUBUNGAN

2 komentar:

 

FITRIA JAYANTI Template by Ipietoon Cute Blog Design